Sabtu, 26 Juli 2014
Akhirnya libur musim panas yang dinanti pun tiba. 24 Juli adalah hari terakhir sekolah berakhir dengan menyenangkan karena hasil ujian akhirku cukup bagus dan aku naik kelas awal September nanti.
Ini pertama kalinya kusaksikan pesta kembang api yang menjadi sajian favorit dan ditunggu-tunggu warga Jepang saat musim panas tiba. Tak tanggung-tanggung yang kulihat ini adalah pesta kembang api terbesar di Tokyo, tepatnya di Sumida river, dekat dengan salah satu menara tertinggi di dunia Sky Tree.
Dengan naik jalur Chuo, kami tiba di stasiun Kuramae sekitar pukul 6 sore. Pengunjung sudah nampak ramai, jalan-jalan raya juga sudah ditutup, dan ratusan polisi berjaga di sepanjang jalan. Sesuai saran temanku, kami pergi mencari gedung bernama Bandai. Dari situ adalah posisi terbaik untuk melihat kembang api tanpa harus bersesak-sesakan mencari tempat terdekat dengan sungai. Kami memutuskan duduk di depan sebuah restoran udon di dekat gedung Bandai. Beberapa pasangan orang Jepang memakai yukata juga sudah duduk di situ. Yeah, Hanabi Taikai memang menjadi momen yang cukup special bagi pasangan muda-mudi Jepang. Biasanya mereka akan pergi beramai-ramai bersama sahabat atau bersama pasangan dengan memakai yukata untuk menikmati pesta kembang api.
Tepat pukul 19.30 pesta kembang api pun dimulai. Percikan-percikan kembang api dengan berbagai macam bentuk mewarnai langit Tokyo malam itu. Entah berapa banyak kembang api yang dinyalakan. Selama satu jam nonstop berkali-kali kami bersorak melihat pertunjukan kembang api yang begitu indah. Dan yang menjadi puncaknya adalah beberapa menit terakhir sebelum pukul 20.30 sebuah kembang api yang nampak seperti roket meluncur, lalu pecah membentuk seperti sebuah air terjun raksasa. Sangat indah.
Pertunjukan kembang api seperti ini akan ada di berbagai penjuru Jepang selama bulan agustus ini. Namun karena jadwalku bulan ini cukup padat, kurasa kesempatan untuk melihat pesta kembang api di tempat lain hampir tidak ada.