Pengalaman Ikut Free Tour Turkish Airlines

Mendapatkan keberuntungan atau hal baik adalah sesuatu yang patut disyukuri dalam hidup. Dari hal sekecil apa pun seperti tiba-tiba ada yang ngasih makan saat sedang malas masak, atau ada yang bantuin angkat koper tanpa diminta, atau punya teman yang punya ketertarikan yang sama yaitu sama-sama suka travelling.

Beberapa minggu sebelum berangkat ke Jerman, aku sudah memberitahu temanku yang ada di Belanda kalau aku akan mampir ke tempatnya. Ketika kukatakan aku akan naik Turkish Airlines, dia lalu memberitahuku kalau Turkish Airlines punya program tour gratis yang disebut dengan Touristanbul untuk penumpang yang transit di Istanbul lebih dari 6 jam.

Kebetulan, tiket yang aku pilih waktu itu waktu transitnya cukup lama. Sengaja sebenarnya biar bisa keluar dari bandara sekalian jalan-jalan. Mumpung di Turki kan, bebas visa juga buat pemegang paspor Indonesia. Namun, karena aku juga ingin coba explore Istanbul sendiri, akhirnya kuputuskan untuk coba ikut tour ini waktu perjalanan pulang ke Jakartanya.

Untuk persyaratannya sendiri cukup simpel, kalau kalian penumpang Turkish Airlines dan transit lebih dari 6 jam, kalian bisa mengikuti tour ini.

To sign up for Touristanbul, please go to our Touristanbul Desk office after passing through passport and customs controls. Ticketed passengers who are eligible for the tour can make their reservations via the Touristanbul web page. To participate in the tour, passengers who have already booked are requested to be at the Touristanbul desk 30 minutes before the tour time. For further information or questions, please contact us via touristanbul@thy.com.

Karena aku sampai di Istanbul sekitar siang hari, aku ambil tour yang jam 16:00-21:30. Tour ini sudah termasuk makan malam juga. Untuk daftar lengkap tempat yang bisa dikunjungi bisa dicek di link ini.

Untuk bisa mengikuti tour ini, kita perlu keluar gate terlebih dahulu melewati imigrasi. Ketika pengecekan di bagian imigrasi cukup katakan saja kalau kita akan ikut tour dari Turkish Airlines, nanti petugas akan memberitahu cara menuju ke sana. Setelah keluar pintu kedatangan, belok kanan, jalan lurus terus sekitar lima menitan, tempatnya hampir di ujung, ada di sebelah kanan.

Proses pendaftaran untuk mengikuti tour ini cukup mudah. Saat di resepsionis, cukup dengan menunjukkan paspor saja, lalu petugas akan memberikan name tag serta baggage tag. Ketika tiba waktunya, tour guide akan mengabsen nama peserta satu persatu, memastikan semua sudah berkumpul. Setelah semua siap, kami pun pergi menuju bus yang akan mengantar kami selama tour. Waktu itu ada sekitar 50 orang yang mengikuti tour ini. Pesertanya dari berbagai macam negara dengan tujuan yang berbeda-beda. Kebetulan ada juga orang Indonesia lainnya yang ikut tour ini. Satu wanita namanya mba Lita, dan dua orang pria lainnya yang aku lupa namanya.

Di dalam bus aku duduk bersebelahan dengan mba Lita. Kita ngobrol cukup banyak, dan ternyata kita memiliki profesi yang cukup mirip yaitu sebagai translator. Bedanya, mba Lita adalah translator Spanish sedangkan aku Japanese, hehe. Dia baru saja menyelesaikan tugas di Meksiko selama sebulan. Ketika diulik lebih dalam lagi, ternyata tanggal keberangkatan mba Lita dan aku dari Jakarta itu sama, cuma beda rute aja. What a coincidence! Rasanya menyenangkan bisa bertemu orang baru dan ngobrolnya nyambung.

Lama perjalanan dari bandara ke kota Istanbul memakan waktu sekitar satu setengah jam. Selama perjalanan, tour guide-nya menjelaskan jadwal dan rute kita hari itu. Tempat yang akan dikunjungi adalah tempat-tempat yang masih berada di dalam satu area, serta tanpa biaya masuk alias gratis. Jadi kita akan keliling mengunjungi beberapa tempat dengan berjalan kaki.

By the way, tour ini cukup fleksibel. Apabila di tengah jalan kalian memutuskan ingin keliling sendiri, tidak ikut rombongan, boleh-boleh saja. Yang jelas nanti jadi tanggung jawab sendiri untuk balik ke bandaranya. Waktu itu ada satu orang yang meminta untuk diturunkan di satu titik yang cukup ramai. Sepertinya dia ingin jalan kaki sendiri karena waktu itu jalanan cukup macet. Kalau aku pribadi sih lebih pilih ikut tour ini saja, biar bisa tidur di bus tanpa harus mikir gimana cara balik ke bandaranya, hehe.

Setelah selesai tour, kami pun menuju restoran untuk bersantap malam. Katanya sih kita akan makan di resto meatball yang cukup terkenal di Istanbul. Mendengar kata meatball, aku langsung terbayang bakso kuah Indonesia. Mantaps nih dingin-dingin gini makan bakso. Namun, kenyataan tak seindah bayangan. Meskipun namanya meatball, ternyata bentuknya tidak bulat melainkan pipih. Jadi ini semacam olahan daging yang dipipihkan kemudian dipanggang, makannya sama nasi. Enak sih rasanya, cuman agak kecewa karena tak sesuai bayangan, haha.

Selain meatball, menu makan malam kita juga dilengkapi dengan roti, salad, serta yoghurt tea. Overall semuanya enak, tempatnya juga cukup nyaman. Oia, letak restoran ini ada di area utama di shopping center dekat Hagia Sophia. Selesai makan, kusempatkan untuk mampir beli Turkish delight. Dari dulu selalu penasaran sama jajanan yang dimakan Prince Edmund di film Narnia ini >.<.

Akhirnya tour pun selesai tepat waktu sesuai jadwal. Sekitar jam 9 malam kita sudah tiba kembali ke bandara. Kami langsung check-in, lalu segera mencari tempat untuk istirahat karena pesawat kami masih jam 2 pagi nanti. Mba Lita dan aku memutuskan untuk istirahat bersama karena memang kita akan naik pesawat yang sama untuk menuju Jakarta.

Setelah menemukan tempat yang nyaman untuk istirahat, mba Lita memutuskan untuk keliling, shopping mau cari parfum katanya. Sedangkan aku? Well, berhubung deadline tugas kuliah adalah besok pagi, mau ga mau aku harus mengerjakannya meski sangat lelah dan ngantuk. Beginilah nasib jadi part time student, part time traveler, dan part time freelancer. Harus siap begadang ketika semua tugas datang berbarengan.

Secara keseluruhan, free tour dari Turkish Airlines ini menyenangkan, well-organized, semua proses berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir tour. Sangat recommended untuk orang-orang yang bingung mau ngapain selama masa transit yang lama. Semoga kapan-kapan bisa coba ikut tour-nya lagi dengan rute yang berbeda.

Catatan: Untuk yang ingin mengunjungi Hagia Sophia, Blue Mosque maupun masjid lainnya, sebaiknya bawa kain/penutup kepala. Bisa kain pantai, syal, scarf, atau apa pun yang bisa dipakai untuk menutup kepala. Tapi bukan topi, ya. Sebenarnya di sana disediakan juga kain penutup kepala gratis hanya saja kainnya agak kaku dan susah dibentuk. Jadi agak kurang estetik kalau difoto, hehe.

Leave a comment